Transformasi Wajah Demokrasi di Era Digital

Dunia saat ini sudah berada dalam genggaman tangan. Masyarakat pun kini sudah hidup dalam dunia digital 6-8 jam setiap hari nya. Peluang, tantangan, serta ancaman sudah menjadi pertimbangan sejak dini bagi masyarakat yang sudah siap untuk masuk dalam dunia digital. Perkembangan dunia digital yang massif ini juga menjadi target utama bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan informasi sekaligus pendidikan terkait peran masyarakat terhadap Pemilu.

Untuk memaksimalkan penyebaran informasi terkait Pemilu, KPU Provinsi Sumatera Barat mengundang KPU Kabupaten/kota dalam kegiatan rapat kerja terkait pengelolaan dan pemanfaatan website dan media sosial, (18/5), di Aula kantor KPU Provinsi Sumatera Barat.  Kegiatan tersebut di hadiri oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih, Parmas, dan SDM), KPU Kabupaten/Kota se-Sumbar.

Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani menyatakan, dewasa ini penggunaan media social sudah menjadi rutinitas hamper seluruh elemen masyarakat, maka cara ini bias dioptimalkan dalam proses sosialisasi pemilu kedepannya. "Saat ini tidak ada pilihan lagi bagi KPU dalam penyebaran informasi public melalui website dan media social. Sebab media website dan media social sudah berada dalam genggaman masyarakat dan itu menjadi rutinitas. Ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin," tegas Yanuk, yang akrab disapa.

Kesempatan sama disampaikan Anggota KPU Provinsi Sumbar dan juga Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM Izwaryani, pemanfaatan semua media dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih harus dilaksanakan dengan konsisten. Menurutnya, konsisten tersebut akan membuka peluang besar meningkatnya kesadaran public dalam menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar.

"Ini peluang besar. Jadi kita harus memanfaatkan webseite dan media social secara maksimal untuk meningkatkan kesadaran public dalam menggunakan hak pilihnya," Optimis Izwaryani, yang akrab disapa Adiak.

Menurut Tim Parmas KPU Sumbar Ade Alifya, kegiatan rapat kerja tersebut juga membahas pengelolaan website sebagai etalase lembaga. Diakuinya, website merupakan wadah penyampaian informasi kepada masyarakat. Sebab website sebagai "terminal" seluruh data yang bersifat global ada di dalamnya, maka masyarakat tidak perlu lagi dating lansung kekantor.

"Website itu bagaikan "terminal" informasi. Di dalam website itu banyak menyajikan berbagai bentuk informasi dan data dengan skala global," tegas Ade yang pernah menjabat Kasubag Teknis di Satker KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Senada dengan Tim Parmas KPU Sumbar, Febrina Maulidya, dalam menyampaiakan pesan di media sosialhal yang perlu diperhatikan adalah pesan yang akan disampaikan itu gampang dicerna, sehingga langsung mendapatkan hati pemilih, dan gampang diterima oleh masyarakat luas. "Menyampaikan pesan itu harus memilih kata yang gampang di pahami masyarakat," tegasnya.

Ketua Divisi Parmasd an SDM KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai, Fernando Gultom menyebutkan, saat ini masayrakat Mentawai sudah tidak asing dengan website dan media sosial. Bahkan, media  social saat ini juga sudah dijadikan sarana untuk melalukan koreksi terhadap kebijakan dan pembagunan di Bumi Sikerei. Namun kita akui, penyebaran akses internet di Mentawai belum merata, tapi masyarakat memiliki antusias yang tinggi.

"KPU Mentawai sudah beberapa kali dikoreksi oleh masyarakat melalui media sosial. Artinya, KPU Mentawai juga sudah saatnya banyak melakukan produksi penyebaran informasi dan pendidikan terkait Pemilu. Sebab sudah saatnya Website dan akun Medsos KPU tempat bertanya dan mendapatkan informasi bagi masyarakat, sekaligus sarana belajar untuk meningkatkan pendidikan pemilih," optimisnya. (Parmas)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 650 Kali.